Powered By Blogger

Jumat, 12 Juni 2015

free sex



FREE SEX


Hasil gambar untuk kenakalan remaja
Remaja atau kawula muda adalah harapan besar bagi nama baik keluarga dan bangsa.Di pundak mereka, masa depan dan cita-cita bangsa ini di pertaruhkan Mereka dididik agar mengenal bangku sekolah, tahu sopan santun, bermoral, beragama, pedulilingkungan, peduli masa depan, dan segudang nilai-nilai positif lain. Tapi sebagaimanaremaja umumnya, mereka tak lepas dari keceriaan dunia remaja yang diakrabinya.Dalam batas wajar, masa remaja sering meninggalkan kesan manis. Sekadar mejeng di mallmemang bukan barang haram. Tapi tak sedikit di antara mereka yang "berjalan" terlalu jauh. Mereka menjadi lepas kendali. Buntutnya adalah kebablasan. 

1.      Pengaruh Negatif Media Massa
Media masssa seperti televisi, film, surat kabar, majalah dan sebagainya belakangansemakin banyak memasang dan mempertontonkan gambar-gambar seronok dan adegenseks serta kehidupan yang glamour yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hal ini diperparahlagi dengan berkembangnya tehnologi internet yang menembus batas-batas negara danwaktu yang memungkinkan kawula muda mengakses hal-hal yang bisa meningkatkannafsu seks. Informasi tentang seks yang salah turut memperkeruh suasana. Akibatnyaremaja cenderung ingin mencoba dan akhirnya terjerumus kepada sex bebs (free sex)
2.      Lemahnya Keimanan
Hampir semua, bila tidak mau dikatakan semua, perilaku seks bebas, tahu akan beban dosayang mereka terima. Tapi entah kenapa, bagi mereka hal itu 'dibelakangkan' dan menjadikan nafsu sebagai pemimpin . ini meunjukkan lemahnya rasa keimanan mereka.
3.      Tidak adanya pendidikan sex yang benar, tepat, dan di lanndasi nilai” agama
4.       Lemahnya pengawasan orang tua.
5.      Salah dalam memilih teman



 Seks Bebas
Seks bebas adalah salah satu perilaku yang menyimpang yang dilakukan manusia. ironisnya perilaku menyimpang ini banyak dialami oleh generasi penerus bangasa yaitu remaja. Fenomena yang mengejala di kalangan remaja atau pra dewasa adalah prilaku sex bebas,


Hal-hal mendirong terjadinya sex bebas:
Budaya berpacaran
    Pacaran merupakan satu konsep yang sama halnya dengan pergaulan bebas. Dari sumber di atas kita telah mengetahui bahwa pergaulan bebas tidak mengenal batas-batas pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercengkrama, bercampur baur (ikhtilat) antara lawan jenis, akibatnya mudah di telusuri berkembanglah budaya pacaran. 
    Kecintaan terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia. Tetapi pacaran buakanlah wadah yang tepat. Cinta bukanlah sekedar pandangan mata ataupun kerlingan. Bukan pula lembaran surat yang berisi pujian kata yang melebihi dari ikatan pernikahan, dan cinta tidak akan berakhir dengan pernikahan. 
    Banyak orang yang mengagungkan dan memproklamirkan kata cinta. Namun mengapa gambaran dan kenyataan pahit mewarnai dunia cinta. Betapa banyak cinta berujung pada pembunuhan bayi-bayi yang tak berdosa. Banyak orang yang memiliki cinta melakukan hal yang keji. Cinta berubah menjadi perceraian dan mengakibatkan suramnya masa depan generasi mendatang. Mengapa pula cinta bisa dijajakan di sembarang tempat oleh wanita berbusana minim? Hal-hal yang mengenaskan sekaligus memalukan itu menjadi daftar persoalan yng melingkupi dunia cinta.
    Sebagian orang berpendapat bahwa cinta bermakna kecenderungan terus menerus disertai dengan hati yang meluap-luap. Inilah yang membuat seseorang menjadi buta dan tuli. Kebutaan ini dapat diartikan tidak lagi melihat tata nilai terutama nilai-nilai syariat islam, sehingga banyak orang menabrak nilai-nilai Islam dalam mengekspresikan cintanya. Dan yang dimaksud tuli yaitu tidak mau mendengar nasihat-nasihat agama yang seharusnya dapat membingkai cintanya. Seperti yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, “Kecintaanmu kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli.” (HR. Ahmad). Lain halnya dengan seseorang yang berada dalam wilayah tidak terlarang, seperti seseorang yang berada jauh dari rumah lalu merindukan istrinya. 
    Semua aktifitas tubuh kita berpotensi menimbulkan zina ketika digerakkan atas nama syahwat yang melesat lepas dari kendali fitrah. Namun nama Allah Maha Pemurah, zina yang dilakukan selain farji tidak sampai dikenakan hukuman cambuk. Ia masih bisa dihapus dengan taubat yang tulus dan ditebus dengan amal-amal shalih. Cara untuk menghindari zina adalah dengan mengendalikan hawa nafsu, menjaga pandangan mata serta menutup rapat-rapat pintu zina..

Sikap mental yang tidak sehat
    Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman  dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal dampak negatif, contohynya dengan adanya pergaulan bebas.
b)   Pelampiasan rasa kecewa
    Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaan terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekana  terus menerus (baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
c)    Kegagalan remaja menyerap norma
    Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang  sebenarnya adalah westernisasi.

Dampak dari pergaulan bebas

    Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakain narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan vastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi. 
    Selain dari seks bebas maraknya pergaulan bebas juga menimbulkan para remaja yang minum-minuman dan mabuk-mabukkan. Ada juga yang sering minum obat-obat terlarang. Padahal mereka tidak tahu ujung-ujung dari perbuatan mereka akan menimbulkan kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar